Hukum Ohm

Hukum ohm adalah salah satu hukum dasar dalam ilmu elektronika yang wajib dipelajari dan dimengerti engineer elektronika. Hukum memberikan pernyataan hubungan antara arus listrik (I), tegangan (V) dan hambatan (R).

Di dalam bahasa Inggris, hukum ohm dikenal dengan istilah “Ohm’s Laws”. Berdasarkan sejarah yang ada, hukum ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1825 oleh seorang fisikawan asal Jerman yang bernama Georg Simon Ohm.

Bunyi Dan Detail Rumus Dari Hukum Ohm

Hukum ohm berbunyi :

[su_quote]Besarnya arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial/tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)[/su_quote]

Dari bunyi hukum tersebut, secara matematis dirumuskan menjadi sebuah persamaan seperti berikut.

V = I x R

I = V/R

R = V/I

Keterangan :

V = Voltage (beda potensial atau tegangan), satuannya volt (V)

I = Current (arus listrik), satuan unitnya adalah ampere (A)

R = Resistance (hambatan atau resistensi), satuan unitnya ohm (W)

Selama kamu memahami rumus ini dengan benar, akan sangat mudah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hukum ohm.

grafik hukum ohm

Hukum ohm diaplikasikan dalam rangkaian elektronika yang digunakan untuk memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan, dan memperoleh nilai hambatan (resistansi) yang diinginkan.

Satu hal penting yang harus diingat, dalam rumus hukum ohm satuan unit yang dipakai hanya tiga yaitu volt, ampere, dan ohm.

Jika menggunakan satuan unit yang lain seperti milivolt, kilovolt, miliampere, megaohm, atau kiloohm maka kita harus mengonversikannya terlebih dahulu sehingga menjadi unit volt, ampere, dan ohm.

Tujuannya untuk lebih mempermudah perhitungan dan memasukkan angka-angka ke dalam rumusnya sehingga nanti mendapatkan hasil yang benar.

Contoh Soal Penerapan Hukum Ohm

Untuk lebih mudah memahaminya, berikut terdapat beberapa contoh soal yang bisa kamu pelajari.

1. Menghitung arus listrik (I) dengan rumus I = V/R

Setting power supply untuk menghasilkan output tegangan 10V, selanjutnya atur nilai potensiometer ke 10 ohm. Berapakah nilai arus listrik (I)?

Dik :

V = 10

R = 10

Dit : I?

Jawab :

I = V/R

I = 10/10

I = 1 ampere

2. Menghitung tegangan (V) dengan rumus V = I x R

Atur nilai resistansi hambatan (R) potensiometer ke 500 ohm. Setelah itu atur power supply hingga mendapatkan arus listrik (I) 10 mA. Berapakah tegangannya (V)?

Dik :

I = 10 mA = 0.01 ampere

R = 500 ohm

Dit : V?

Jawab :

V = I x R

V = 0.01 x 500

V = 5 volt

Nah, itulah sekilas mengenai penjelasan dari hukum ohm lengkap dengan contohnya.

 contoh soal hukum ohm

Bagi kamu yang pernah belajar ilmu fisika tentu saja sudah tidak asing lagi dengan bunyi hukum tersebut beserta dengan pengaplikasiannya.

Dalam dunia fisika tentu saja hukum ini menjadi salah satu hal yang tidak asing. Mempelajari hukum ohm dan rumusnya tentu saja tidak sulit.

Dengan kata lain bahwa rumus dari hukum ohm ini sangat simpel sekali dan mudah dimngerti.

Bagi kamu yang cinta bidang fisika tentu saja bisa dengan mudah untuk mempelajari hukum fisika yang satu ini. Apakah salah satu diatara kamu adalah penggemar fisika?

1 thought on “Hukum Ohm”

Leave a Comment