Fungsi Relay

Relay adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik dalam sebuah rangkaian. Karena fungsi relay tersebut, itulah mengapa komponen yang satu ini juga disebut sebagai saklar.

Hal ini karena komponen yang satu ini berguna untuk membuka dan menutup aliran arus listrik.

Apa Saja Fungsi Relay?

Pada Relay ini terdiri dari dua komponen utama. Yaitu komponen kumparan atau elektromagnetik dan juga kontak point atau saklar.

Kegunaan relay dalam sebuah rangkaian elektronik cukup vital. Berikut ini 6 fungsi yang perlu anda ketahui:

  1. Mengendalikan sirkuit dengan tegangan tinggi dengan menggunakan derma signal  bertegangan rendah.
  2. Memperkecil terjadinya penurunan tegangan.
  3. Menjalankan fungsi logika atau logic function.
  4. Memberikan fungsi penundaan waktu atau delay time function.
  5. Melindungi komponen elektronika dari bahaya konsleting.
  6. Memperingkas rangkaian elektronika. Jadi arus listrik dapat langsung menuju beban tanpa harus melewati komponen elektronika yang lainnya.

[su_note note_color=”#ededeb”]Baca Juga: Pengertian Solid State Relay[/su_note]

Mengenal Jenis-jenis Relay dan Spesifikasinya

jenis relay
https://serviceacjogja.pro

Setelah mengetahui tentang fungsi Relay. Berikutnya kita akan membahas mengenai tipe dan jenis-jenis relay.

Jenis-jenis relay dapat dibedakan atau dikelompokkan menjadi dua yaitu berdasarkan posisi awal atau kontak pointnya atau juga berdasarkan jumlah Phole dan Throw yang dimilikinya.

Berikut akan kami ulas perbedaan dari keduanya :

1. Jenis Relay Berdasarkan Posisi Awalnya

Jenis relay yang pertama yaitu Relay berdasarkan posisi awal dari kontak pointnya. Berdasarkan posisi awal dari kontak pointnya, Relay dibagi menjadi dua yaitu :

Relay Type Normally Close (NC)

Tipe Relay yang satu ini merupakan relay yang pada kondisi awal sebelum diaktifkan berada pada posisi terhubung atau menutup (close).

Relay Type Normally Open (NO)

Tipe Relay Normally Open adalah merupakan relay yang pada kondisi awal sebelum diaktifkan berada pada posisi terputus atau terbuka (open).

2. Jenis Relay Berdasarkan Jumlah Pole dan Throw

Jenis relay yang kedua adalah dibedakan berdasarkan jumlah pole (banyaknya kontak yang dimiliki) dan throw (banyaknya kondisi berdasarkan kontak pointnya).

Berdasarkan Pole dan Throw, Relay dikelompokan menjadi beberapa yaitu :

Relay Tipe Single Pole Single Throw (SPST)

Jenis Relay tipe Single Pole Single Throw adalah salah satu jenis Relay yang memiliki empat kaki terminal.

Yang mana dua kaki terminal berfungsi sebagai kontak point (saklar) dan dua kaki terminal yang lainnya memiliki fungsi sebagai kumparan elektromagnet.

Relay Type Single Pole Double Throw (SPDT)

Relay tipe yang satu ini didesain dengan memiliki lima kaki terminal. Dimana tiga kaki terminal ini digunakan sebagai kontak point (saklar) sedangkan dua kaki terminal yang lainnya memiliki fungsi sebagai kumparan elektromagnet.

Relay Type Double Pole Single Throw (DPST)

Tipe relay yang satu ini memiliki karakteristik yaitu memiliki enam kaki terminal. Dimana empat kaki terminal berfungsi sebagai saklar dan dua kaki terminal berfungsi sebagai kumparan elektromagnet.

Pada relay jenis ini, empat kaki terminalnya terdiri dari dua pasang saklar single pole double throw.

[su_note note_color=”#ededeb”]Artikel Terkait: Fungsi Kapasitor[/su_note]

Relay Type Double Pole Double Throw

Relay tipe Double Pole Double Throw ini didesain dengan delapan buah terminal. Dimana pada Relay tipe ini 6 terminalnya memiliki fungsi sebagai kontak point (saklar).

Sedangkan dua terminal lainnya berfungsi sebagai kumparan elektromagnet. Pada Relay jenis ini, enam pasang terminal yang berfungsi sebagai kontak point ini terdiri dari dua pasang saklar single pole double throw.

Demikian ulasan mengenai fungsi relay, jenis – jenis serta cara kerjanya. Semoga memudahkan anda memahami apa itu relay ya!

Leave a Comment