Pengertian Hipotesis Penelitian

Salah satu langkah yang harus dilakukan oleh peneliti dalam sebuah penelitian adalah merumuskan hipotesis penelitian.

Hal tersebut merupakan langkah penting sebelum peneliti mulai mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang menarik untuk sebuah penelitian.

Berikut ini terdapat beberapa informasi penting mengenai hal tersebut.

Pengertian Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam bahasa sederhana berarti sebagai dugaan sementara, sedangkan secara bahasa hipotesis berasal dari kata “Hypo” dan “Thesis” yang diketahui merupakan dari bahasa Yunani.

Kedua kata tersebut memiliki arti di bawah dan pendirian, ketika digabungkan akan memiliki makna “pendapat yang ditegakkan”.

Apabila diartikan secara bebas, maka hipotesis merupakan sebuah pendapat yang masih belum diketahui kebenarannya atau masih diragukan.

Baca Juga: Metode Penelitian Kuantitatif

Sedangkan untuk mengetahui dan memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka Anda harus melakukan sebuah uji kebenaran, yang membuktikan bahwa pendapat tersebut benar atau salah.

Pengertian Hipotesis Menurut Ahli

  • Piergiorgio Corbetta

Piergiorgio Corbetta berpendapat bahwa hipotesis merupakan sesuatu hal yang terdiri dari beberapa konsep saling berhubungan.

  • Suharsimi Arikunto

Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa hipotesis ialah jawaban sementara dari sebuah masalah yang ditemukan di dalam suatu penelitian yang perlu dibuktikan dengan data-data yang valid melalui penelitian.

  • William Zikmund

William Zikmund mengungkapkan bahwa hipotesis merupakan suatu hubungan yang selaras dari suatu fenomena yang ada dengan jawaban.

  • R Kothari

C.R Kothari berpendapat bahwa hipotesis adalah hasil dugaan yang saling berhubungan antara variabel-variabel yang ada, yaitu variable independen dan variable dependen.

  • Nazir

Menurut pendapat Moh. Nazir hipotesis merupakan jawaban yang masih bersifat sementara sehingga untuk mendapatkan jawaban atas kebenarannya diperlukan uji coba atau penelitian.

Macam-Macam Hipotesis

1. Hipotesis Deskriptif

Jenis hipotesis pertama adalah deskriptif. Hal itu dapat diartikan sebagai dugaan atau pendapat sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal atau mandiri.

Contoh hipotesis deskriptif:

Peneliti ingin mengetahui tentang pemakaian boraks pada suatu tempat makan, yaitu Mie Ayam Idola Bandung.

Apakah restoran dengan menu utama mie ayam tersebut menggunakan boraks untuk campuran pembuatan mie ayam?

Dengan begitu peneliti dapat membuat rumusan masalah, seperti “Apakah mie ayam di restoran Mie Ayam Idola Bandung mengandung boraks?” Maka dari itu, variable yang digunakan pada penelitian tersebut adalah variabel tunggal, sehingga hipotesis yang digunakan adalah hipotesis deskriptif.

Ho: Mie ayam di restoran Mie Ayam Idola Bandung mengandung boraks.

H1: Mie ayam di restoran Mie Ayam Idola Bandung tidak mengandung boraks.

2. Hipotesis Komparatif

Jenis kedua adalah hipotesis komparatif yang dapat diartikan sebagai dugaan atau pendapat sementara terhadap rumusan masalah.

Baca Juga: Metode Penelitian

Jenis ini bersifat membandingkan antara dua variabel penelitian.

Contoh hipotesis komparatif:

Seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana sikap setia antara penggemar Marc Marquez di bandingkan dengan sikap setia penggemar Valentino Rossi. Apa kedua suporter dari dua pembalap motoGP yang berbeda memiliki tingkat kesetiaan yang sama atau berbeda?

Dari permasalahan di atas, peneliti dapat membuat rumusan masalah, seperti “Apakah penggemar Marc Marquez dan Valentino Rossi memiliki tingkat kesetiaan yang sama? Maka dari itu, variabel yang digunakan adalah variabel jamak, yaitu kesetiaan penggemar Marc Marquez dan kesetiaan penggemar Valentino Rossi.

Lantaran rumusan masalah mempertanyakan terkait perbandingan antara dua variabel yang berbeda, maka dari itu variabel yang digunakan adalah hipotesis komparatif, dan dapat dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar teori, yakni:

Ho: Penggemar Marc Marquez memiliki tingkat kesetiaan yang sama dengan penggemar Valentino Rossi.

Atau

H1: Penggemar Marc Marquez memiliki tingkat kesetiaan yang tidak sama atau berbeda dengan penggemar Valentino Rossi.

3. Hipotesis Asosiatif

Jenis yang terakhir adalah Hipotesis Asosiatif. Hal itu dapat didefinisikan sebagai dugaan atau pendapat sementara terhadap rumusan masalah, yang mempertanyakan tentang hubungan antara dua variabel dalam sebuah penelitian.

Baca Juga: Metode Penelitian Kualitatif

Contoh hipotesis asosiatif:

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah drama Korea berjudul “School 2015” dapat memengaruhi gaya berpakaian remaja perempuan Indonesia? Maka dari itu, peneliti dapat membuat rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut: “Apakah drama Korea berjudul “School 2015” dapat memengaruhi gaya berpakaian remaja perempuan Indonesia?”

Dalam penelitian ini, variabel yang dapat digunakan adalah variabel jamak, karena berjumlah lebih dari satu yaitu dua variabel. Variabel pertama yaitu drama Korea berjudul “School 2015”, sedangkan variable kedua adalah “gaya berpakaian remaja perempuan Indonesia”.

Disebabkan rumusah masalah mempertanyakan tentang hubungan antara dua variabel, maka dapat dipastikan bahwa hipotesis yang akan digunakan adalah hipotesis jenis asosiatif. Terdapat dua pilihan hipotesis yang dapat digunakan oleh peneliti dalam kasus ini, hipotesis tersebut adalah:

Ho: Drama Korea berjudul “School 2015” dapat memengaruhi gaya berpakaian remaja perempuan Indonesia.

Atau

H1: Drama Korea berjudul “School 2015” tidak memengaruhi gaya berpakaian remaja perempuan Indonesia.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian merupakan pendapat atau dugaan yang bersifat sementara dan belum diketahui kebenarannya.

Hipotesis juga terdiri dari tiga jenis, yaitu deskriptif, komparatif dan juga asosiatif.

Jenis-Jenis Hipotesis

Berikut adalah jenis-jenis hipotesis yang perlu Anda ketahui:

  • Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah suatu prediksi yang tidak diperlukan adanya uji statistika. Hal tersebut dikarenakan hipotesis hanya untuk memperoleh suatu jawaban dari permasalahan yang menjadi objek penelitian.

  • Hipotesis Statistika

Adalah berisi tentang prediksi yang digunakan untuk pengujian ilmiah menggunakan data-data yang valid.

  • Hipotesis Alternatif

Hipotesis alternatif dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: hipotesis terarah dan hipotesis tidak terarah.

Perbedaan dari kedua jenis hipotesis tersebut terletak dari keyakinan dari perumusan hipotesis yang dilakukan oleh peneliti terhadap adanya variable dependen dan independen.

Ciri-Ciri Hipotesis

Supaya Anda lebih memahami tentang konsep hipotesis, Anda perlu mengetahui ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri hipotesis yang baik di dalam suatu penelitian:

  • Hipotesis berangkat dari suatu fakta yang ada.
  • Memuat suatu hubungan.
  • Hipotesis dapat dilakukan pengujian dengan penelitian.
  • Harus sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ada.
  • Hipotesis bersifat sederhana.
  • Hipotesis harus mampu membuktikan suatu kebenaran atau fakta.

Fungsi Hipotesis

fungsi hipotesis adalah
parentsafrica.com

Keberadaan hipotesis di dalam suatu penelitian memiliki fungsi yang penting. Hal itu untuk membantu kelancaran dari pemecahan terhadap suatu permasalahan yang ada.

Berikut fungsi hipotesis yang wajib Anda ketahui sebelum melakukan suatu penelitian:

  • Mempermudah proses berjalannya suatu penelitian.
  • Memudahkan pengambilan kesimpulan penelitian.
  • Mempermudah pengujian suatu teori dengan fakta atau permasalahan yang ada.
  • Memberikan sumbang sih terhadap pengembangan keilmuan dalam suatu teori.
  • Menambah pengetahuan mengenai suatu permasalahan yang menjadi objek penelitian.

Manfaat Hipotesis

  • Berguna untuk mempersempit lingkup penelitian yang akan dilakukan.
  • Sebagai petunjuk dan panduan dari penelitian yang akan dilakukan.
  • Membantu peneliti untuk fokus untuk menemukan kebenaran antara permasalahan yang ada.

Sebelum melakukan suatu penelitian, penting bagi Anda untuk menentukan hipotesis dengan berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan.

Hal itu akan membantu Anda dalam melakukan penelitian untuk menemukan kebenarannya.

Leave a Comment